Keunikan Bangsa Indonesia

Di era sekarang ini, sering sekali kita temukan masyarakat yang bertingkah arogan, pada hal mereka hidup di jaman modern yang dimana harusnya mengerti tentang persamaan bersosialisasi. “Cuek” dengan kanan-kirinya yang adalah mungkin menjadi penunjang keberhasilan mereka. Ahh.. pertanyaan yang muncul, bagaimana sampai bisa sedemikian seperti itu? muncul lagi pertanyaan, apakah memang dari dulu masyarakat bangsa ini seperti ini?. Binatangpun enggan menampakan wajah mereka kepada semua manusia, mereka hanya bersembunyi di balik tempat pemameran mereka karena tidak bisa berbuat banyak, walaupun di tempat yang aman bagi keuntungan manusiapun mereka tidak merasa nyaman. Kenapa bias seperti itu? Aneh, tapi itu memang nyata adanya.

            Tiap hari selalu dipertontonkan orang-orang yang memakai sepatu dan jam tangan bermerek berkoar-koar tentang kebenaran, “saya yang benar dan anda yang salah”, bahkan lebih banyak lagi yang berteriak dengan lantang “kami lakukan ini untuk rakyat”, rakyat yang manakah itu?. Kekuasaan menjadi harga mutlak bagi “mereka”  yang tetap ingin memajukan negara ini dengan cara mereka. Sedangkan di pinggirang kali, di pesisir pantai, di atas gunung-gunung yang menutupi raut wajah sebagian anak bangsa, hanya bisa terdiam sambil tertawa, sesekali menangis  ketika mereka bisa merasakan nasi yang mereka makan sekali dalam sehari. Kemanakah orang-orang pintar yang dihargai satu rupiah, dan di luar negeri mereka dihargai seribu rupiah? Apakah di jaman sekarang ini, yang pantas merubah negeri ini hanya “mereka-mereka” yang memakai jas yang sama? Aneh, tapi itu memang nyata adanya.

            Lebih menyedihkan lagi ketika harga yang mejadi dasar kesejahteraan bangsa ini yaitu Pendidikan masih di perjual-belikan. Bagaimana bisa ketika anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar harus membaca tentang selingkuh. Pendidikan seperti apa itu?. Bagaimana mungkin lembar-lembar bacaan pelajaran berisi hal-hal yang tidak sesuai dengan yang selama ini telah kita anut?. Bagaimana mungkin para “bos-bos” pendidikan kita percaya dengan cara UN yang selama ini telah diteriak-teriakan sang pemikir bahwa itu tidak bisa di pakai dalam sekarang ini untuk peserta didik? Aneh, tapi itu memang nyata adanya.

Penempatan Furniture pada Rumah Tinggal Type-72

Furniture denah lantai 1

Furniture denah lantai 2

Furniture denah lantai 1 dan 2

Furniture denah lantai 1 dan 2

Joko Widodo (Jokowi)

Pagi ini tanpa sengaja saya melihat salah satu berita infotainment, salah satu beritanya adalah ulang tahun grup slank. Tapi bukan itu yang saya tangkap, tetapi ada satu hal yang terselip dari wawancara personil slank yaitu tentang kunjungan salah satu calon DKI 1 atau Gubernur DKI Jakarta. Beliau adalah sosok Joko Widodo yang lebih dikenal dengan nama Jokowi. Jokowi yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 adalah Walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bakti 2005-2015  pertama kali saya dengar ketika tanpa sengaja saya membaca salah satu artikel di intenet tentang "Kontroversi Perobohan Saripetojo". Ketika membaca perlahan-lahan, terkagum-kagum di pikiran saya sosok seorang yang rendah hati tanpa ada rasa sakit hati dalam dirinya, walaupun sebagai manusia hal seperti itu belum tentu bisa diterima semua orang. Itulah yang mendasari untuk pertama kalinya saya meng-idolakan sosok Jokowi yang medapatkan gelar Insinyur dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada tahun 1985. Hal kedua yang membuat hati saya tetap mengidolakan Jokowi yang memulai usahanya sebagai pedagang mebel rumah ini adalah ketika keterlibatan Jokowi sebagai sosok pejabat yang terlibat langsung untuk mempromosikan mobil esemka yang di gadang-gadang sebagai mobil nasional. Hampir disetiap berita yang saya tontonin yang berhubungan dengan mobil esemka selalu terlihat Jokowi dengan semangatnya untuk mobil esemka.
Dan hal terakhir yang membuat saya selalu mencari tahu sosok Jokowi yang menyukai musik rok ini adalah ketika Jokowi dicalonkan untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dari partai PDI Perjuangan. Begitu senangnya saya mendengar pencalonan itu sampai-sampai setiap berita yang bergubungan dengan calon-calon Gubernur DKI Jakarta, saya selalu menunggu tentang pemberitahuan sosok Jokowi. Dengan semangat kemeja kotak-kotak, saya sangat berharap Jokowi yang sering menggunakan pendekatan "budaya timur" terhadap segala persoalan kota yang dipimpinnya dapat terpilih dan menjadi Gubernur DKI Jakarta dan dapat memberikan terobosan-terobosan yang membuat Jakarta lebih baik lagi kedepannya.

Apa itu BBM???

Apa itu BBM??
singkatan dari BBM yang sering kita dengar di hampir semua televisi adalah Bahan Bakar Minyak yang sekarang menjadi perguncingan disemua lapisan kalangan masyarakat, bahkan kita semua bingung kenapa bbm itu dinaikan terus padahal sebagian masyarakat kita masih saja belum bisa secara normal merasakan hidup yang layak, apakah tidak ada solusi yang lain untuk tidak menyengsarahkan masyarakat selain dengan menaikan BBM? kurangkah kaya negara kita?
Di lain hal, apakah di negara kita tercinta Republik Indonesia ini tidak ada orang-orang yang pintar untuk memikirkan solusi ini selain dengan menaikan harga BBM? kemanakah orang-orang pintar kita? apakah mereka tidak pernah "dipakai" oleh negara? apakah setelah orang-orang pintar yang ada di Indonesia ini terekspos oleh media telah melakukan sesuatu yang berguna untuk negara lain baru "dipakai" oleh negara?